Untuk
menghargai jasa-jasanya, pada tanggal 9 November 1961 pemerintah Indonesia
menetapkan Danudirdja Setabudi sebagai ”Pahlawan Pergerakan Nasional”.
Biografi
Mohammad Hatta. Siapa yang
tidak mengenal salah satu pahlawan atau tokoh Proklamator Indonesia ini bersama
Presiden
Soekarno. Sangat
bersahaja dan sederhana hingga akhir hayatnya ini itulah sosok Mohammad Hatta
yang lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi. Di kota kecil yang
indah inilah Bung Hatta dibesarkan di lingkungan keluarga ibunya. Ayahnya, Haji
Mohammad Djamil, meninggal ketika Hatta berusia delapan bulan. Dari ibunya,
Hatta memiliki enam saudara perempuan. Ia adalah anak laki-laki satu-satunya.
Sejak duduk di MULO di kota Padang, ia telah tertarik pada pergerakan. Sejak
tahun 1916, timbul perkumpulan-perkumpulan pemuda seperti Jong Java, Jong
Sumatranen Bond, Jong Minahasa. dan Jong Ambon. Hatta masuk ke perkumpulan Jong
Sumatranen Bond.
Sebagai bendahara Jong Sumatranen Bond, ia menyadari pentingnya arti keuangan bagi hidupnya perkumpulan. Tetapi sumber keuangan baik dari iuran anggota maupun dari sumbangan luar hanya mungkin lancar kalau para anggotanya mempunyai rasa tanggung jawab dan disiplin. Rasa tanggung jawab dan disiplin selanjutnya menjadi ciri khas sifat-sifat Mohammad Hatta.
Pada tanggal
3 Pebruari 1942, Hatta dan Sjahrir dibawa ke Sukabumi. Pada tanggal 9 Maret
1942, Pemerintah Hindia Belanda menyerah kepada Jepang, dan pada tanggal 22
Maret 1942 Hatta dan Sjahrir dibawa ke Jakarta. Pada masa pendudukan Jepang,
Hatta diminta untuk bekerja sama sebagai penasehat. Hatta mengatakan tentang
cita-cita bangsa Indonesia untuk merdeka, dan dia bertanya, apakah Jepang akan
menjajah Indonesia? Kepala pemerintahan harian sementara, Mayor Jenderal
Harada. menjawab bahwa Jepang tidak akan menjajah. Namun Hatta mengetahui,
bahwa Kemerdekaan Indonesia dalam pemahaman Jepang berbeda dengan pengertiannya
sendiri. Pengakuan Indonesia Merdeka oleh Jepang perlu bagi Hatta sebagai
senjata terhadap Sekutu kelak. Bila Jepang yang fasis itu mau mengakui, apakah
sekutu yang demokratis tidak akan mau? Karena itulah maka Jepang selalu
didesaknya untuk memberi pengakuan tersebut, yang baru diperoleh pada bulan
September 1944.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar